Silahkan Melihat Karya-Karya yang Ada Pada Kami

Sabtu, 17 Oktober 2009

Film : "Preman In Love", Satu Lagi Film Menyambut Lebaran

Jenis Film :
Comedy
Produser :
Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Produksi :
Md Pictures
Pemain :
Tora Sudiro
Vincent Rompies
Fanny Fabriana
Bagoes Surya Aji Wibowo
Didik Nini Thowok
Sutradara :
Rako Prijanto



Film komedi kembali mewarnai jagat perfilman Indonesia. Dan lagi-lagi Rako Prijanto sebagai komandan, kembali menggaet Tora Sudiro dalam filmnya. Sebut saja seperti film D’Biji’s, Tri Mas Getir, dan Krazy Crazy Krezy, Rako mengandalkan Tora sebagai aktor utamanya. Kali ini lewat film produksi MD Pictures, Preman in Love Tora disandingkan dengan Vincent Rompies, dan Fanny Fabriana.

Dalam film bergenre komedi tersebut, Tora ditunjuk untuk berperan sebagai Sahroni, preman berhati baik dan selalu membantu rakyat kecil. Mencari uang dengan mencopet dan menjual obat palsu. Hidupnya berubah saat ia jatuh cinta dengan Rini, anak pak Lurah. Meskipun sangar tapi Sahroni terlihat lugu dan lucu. Difilm ini anda akan melihat kekonyolan-kekonyolan Sahroni saat mencari perhatian dari Rini, (Fanny Fabriana). Mulai mencuri burung peliharaannya pak lurah, sampai mencuri foto Rini didalam rumanhya.

Rini adalah anak gadis satu-satunya pak Lurah, mahasiswi tingkat akhir IPB Bogor yang harus pulang untuk dijodohkan dengan Raden mas Pono. Sejak kecil sudah ditinggal meninggal ibunya menjadikan Rini mandiri dan kuat. Rini sedikit lebih menonjol di antara warga desa karena pendidikannya. Tapi jalan Sahroni tidak mudah untuk menjadikan kekasih hatinya. Ia harus berhadapan dengan Raden Mas Supono (Vincent Rompies), orang terkaya di desa dengan empat istri nikah siri. Karena kekayaannya itulah sampai pak Lurah pun tunduk kepadanya, memaksa Rini untuk menjadi istri kelimanya dengan iming-iming dinikahi resmi.

Dari kostum dan penampilannya, mungkin anda sudah bisa langsung tertawa saat melihat Vincent yang selalu rapi dan trendi bergaya ala eropa dengan sifatnya yang bossy. Dan yang lebih lucu adalah penampilnannya dengan gaya kumisnya yang konyol.

Ketika menyaksikan film dengan durasi 90 menit ini, anda jangan ketinggalan untuk melihat keindahan pemandangan dari Gn. Sumbing, Wonosobo yang benar-benar memanjakan mata anda. Film ini akan menjadi pilihan untuk anda mengisi waktu liburan lebaran.





Sumber : www.21cineplex.com

Film : "Get Married 2" Meriahkan Lebaran Dengan Komedi Segar

Jenis Film :
Comedy
Produser :
Chand Parwez Servia
Produksi :
Starvision Plus












Empat tahun sejak pernikahan Mae (Nirina Zubir) dan Rendy (Nino Fernandez). Namun tidak seperti ketiga sahabat Mae, Eman (Aming), Guntoro (Desta) dan Beni (Ringgo Agus Rahman) yang sudah menikah juga dan memiliki anak, Mae dan Rendy belum dikaruniai anak. Saat Rendy gagal datang di acara ulangtahun pernikahannya sendiri, Mae pun ngambek dan minta pulang ke rumah orangtuanya. Babe MardiI (Jaja Mihardja) dan Bu mardiI (Meriam Bellina) bukannya membujuk Mae supaya kembali ke suami, mereka malah mendukung Mae menceraikan Rendy karena Rendy gagal memberikan mereka cucu

Mae dan Rendy mencoba berbagai cara untuk bisa mempunyai anak. Mae merasa mungkin sikapnya yang terlalu garang membuat pasukan Rendy jadi lemas. Jadi, dengan ‘dandanan cantik’ Mae datang ke kantor Rendy untuk memberi kejutan. Mae kaget melihat Rendy ternyata sedang berdua dengan wanita cantik bernama Vivi (Marissa Nasution). Mae pun langsung minta cerai

Rendy mencoba mengirim ibunya (Ira Wibowo) untuk membawa Mae pulang. Kesimpulan dari pertemuan, perceraian pun sepertinya sudah tidak mungkin dihindari

Diam-diam ternyata Mae dan Rendy mulai sering bertemu secara backstreet. Mereka seperti anak SMA yang pacaran lagi, hanya dengan perut Mae yang sudah besar. Kegiatan backstreet Mae ini tentu saja didukung Eman cs. Apakah usaha Eman cs akan berhasil? Bisakah Mae dan Rendy bersatu?

Temukan jawabannya mulai tanggal 18 September 2009





Sumber : www.kapanlagi.com

Mampukah Film : "Ketika Cita Bertasbih 2", Menandingi Kesuksesan Film Pendahulunya?

Director :
Chaerul Umam
Production House :
Sinemart Pictures
Pemain :
Alice Norin, M. Kholidi Asadil Alam











Setelah sebelumnya film Ketika Cinta Bertasbih menceritakan tentang bagaimana perjuangan seorang anak Indonesia bersekolah di Kairo, Mesir, kini sekuel filmnya disambung dengan cerita kehidupan percintaan. Abdullah Khaerul Azza (Kholidi Asadil Alam), akhirnya pulang ke Solo, Indonesia, setelah sembilan tahun berpisah dengn ibu dan ketiga adik perempuannya. Bukannya menjadi Kyai seperti kebanyakan lulusan Al-Azhar Mesir lainnya, Azzam mencoba menafkahi keluarganya dengan merintis berbagai usah, termasuk membuka warung bakso. Tetap saja sang ibu, Malikatun (Niniek L Karim) mendesak Azzam sola pernikahan. Terlebih kepulangan Azzam menyiarkan kabar kedekatannya dengan Elianna (Alice Nourin), anak diploma Indonesia di Mesir sekaligus artis sinetron.

Wanita pujaan Azzam yang ia temui secara tidak sengaja sewaktu di Mesir ternyata telah dipinang oleh sahabat azzam sendiri, Furqon (Andi A Rahman). Pernikahan Anna Althafunnisa dengan Furqon tetap berlangsung, walaupun Furqon tetap menyimpan rahasia bahwa ia pernah dinyatakan positif AIDS. Sementara bagi Azzam, pencarian calon istri terus ia lakukan. Ia bahkan akhirnya meminang dr.Vivi, seorang wanita yang dikenalkan oleh kerabatnya.

Namun rencana yang telah disusun Azzam dan keluarga tenyata tak berjalan mulus. Azzam mendapat kecelakaan dan kahirnya patah kaki, ibundanya meninggal. Keadaan ini membuatnya tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan dan percintaannya sendiri. Sementara adik perempuannya yang tertua, Ayatul Husna (Meyda Sefira), telah dipinang oleh seorang ustad, M. Ilys (Dude Herlino).

Eliana menyadarui bahawa ia semakin hari semakin mencintai Azzam. Ia pun berniat menjadi muslimah seutuhnya demi Azzam. Setelah Azzam menerima berbagai kegagalan dan penolakan dalam mencari calon istri, Eliana masih setia menunggunya. Namun jauh didalam hati Azzam, ia masih mencintai Anna dan begitu juga sebaliknya.

Film ini mampu menggambarkan secara indah bagaiman proses taaruf dan khitbah (perkenalan dan pinangan) dalam cara Islam. Dalam mencari pasangan, seorang muslim baiknya menggunakan kadar keimanan dan ketaatan sebagai ukuran. Tentu saja, tetap percaya dengan kebesaran Allah SWT akan apapun yang terjadi di kehidupan kita. Film ini layak ditonton, bahkan bisa dibilang lebih bagus daripada film pertamanya (Ketika Cinta Bertasbih)



Sumber : www.cinemagsmovie.boleh.com

Indonesia Berhasil Membuat Film Animasi Musikal Pertamanya : "Meraih Mimpi"


Production House :
Kalyana Shira Films
Director :
Phil Mitchell
Story :
Phillip Stamp
Mike Wiluan
Alex Sanford
Phil Mitchell








Sekali lagi film anak menunjukkan eksistensinya di Indonesia. Seakan memberi pilihan tontonan ditengah maraknya genre film horor dan seks komedi, film anak selalu mendapat tempat di banyak kalangan.

Dan kini, lebih jauh lagi, film anak mulai berkembang ke arah yang lebih modern yaitu Film Animasi. Dan film Meraih Mimpi membuktikan hal tersebut.

Skenario Meraih Mimpi diadaptasi oleh Nia Dinata dan Infinite Frameworks (IFW), dan diproduksi bersama oleh Kalyana Shira Films juga dengan Infinite Frameworks (IFW), sebuah perusahaan studio animasi di Batam, Indonesia dan merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, dalam rilis yang diterima oleh redaksi.

Meraih Mimpi sendiri menjadi film musikal pertama yang diproduksi dengan menggunakan 100 % animasi di Indonesia. Berlatarkan perkampungan dan hutan di Pulau Batam yang dihuni oleh berbagai binatang khas Indonesia, Meraih Mimpi memberikan cerita yang menyentuh, yang dapat memberikan kekuatan serta harapan akan pentingnya toleransi, perjuangan dan semangat dalam meraih cita-cita.

Meraih Mimpi bercerita tentang seorang tokoh perempuan bernama Dana. Ia terpaksa mengikuti tradisi patriarkis di kampungnya dan juga dominasi penguasa tuan tanah yang membebani keluarganya dan seluruh kampung dengan pajak tanah yang keterlaluan. Padahal sebenarnya tuan tanah Pairot, berniat mengusir warga demi membangun perhotelan dan kasino. Perjalanan Dana menjadi sangat unik ketika ia sadar bahwa hanya dengan memenangkan kompetisi beasisiwa untuk melanjutkan sekolahnya, ia dapat berjuang melawan ketidakadilan ini.

Ditemani dengan binatang-binatang hutan, Dana tidak hanya berhasil mendapatkan beasiswa, tetapi mereka juga menemukan rahasia tuan tanah akan identitasnya yang sebenarnya. Meraih Mimpi adalah kisah anak perempuan dan keluarganya yang mencintai binatang dan lingkungan dan tak berhenti bermimpi dan berjuang.

Tidak hanya cerita, daya tarik dari film animasi ini juga terletak di sisi pengisi suara. Adalah Gita Gutawa dan Patton `Idola Cilik` yang didaulat untuk mengisi suara tokoh-tokoh utama dalam cerita tersebut. Gita Gutawa sendiri juga akan mengisi soundtrack film animasi 3 Dimensi ini yang akan tayang pada 10 September mendatang.



Sumber : www.cinemagsmovie.boleh.com

BUKU TAMU

Silahkan Tinggalkan
Kritik dan Saran




Sastra Indonesia Raya

Template Design by faris vio